Penemuan Listrik, penemuan bola lampu pijar, penemuan Roda
Karangan Lampu Pijar
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.[1] Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.[2]
Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk[3] dan tersedia untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt[4] hingga 300 volt.[5] Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan diode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.[6][7]
Di samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas kandang ayam,[8] dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di bidang industri.
2. Penemuan tentang listrik
energi listrik sangat dibutuhkan di dunia ini, karena energi yang satu ini merupakan komponen penting dalam kehidupan. mulai dari menghidupkan lampu, memanaskan makanan, mendinginkan makanan, dll. dan energi listrik ini memiliki banyak dampak positif, dan yang paling utama adalah energi listrik ini sangat membantu kegiatan manusia. seperti contoh kegiatan yang sudah disebutkan tadi. tapi masih banyak lainnya, energi listrik ini sudah sangat melekat di kehidupan masyarakat dan tidak akan bisa dipisahkan. energi listrik ini juga sangat berpengaruh dalam berbagai perkembangan teknologi di dunia. dengan energi listrik sebagai unsur utamanya teknologi di dunia bisa berkembang pesat sampai sekarang ini.
3. Penemuan Roda
Terus Berkembang
Orang yang menggunakan roda terus meluas. Bentuk roda pun makin berkembang dan makin membaik.
Roda yang mudah rusak karena tergerus jalanan, akhirnya dibungkus dengan kulit atau dilapisi tembaga agar awet. Kemudian roda diberi paku-paku, agar roda bisa bergerak lebih lancar di tempat yang becek.

Pada tahun 1845, seorang insinyur Inggris bernama Thomson, menemukan ban hidup. Ban hidup adalah ban yang berongga dan berisi udara hingga ban jadi “empuk.” Ban yang dipasang di sekeliling roda itu terbuat dari kulit binatang. Kemudian pada tahun 1870, Dunlop mengganti ban hidup itu dengan karet.
Roda dengan ban karet itulah yang digunakan sampai sekarang.
Komentar
Posting Komentar